Kuperawani Adik Sahabatku Sendiri

Sebut saja namaku Ipun. Disekolah gw terkategori laki- laki yang ganteng serta digemari para wanita.. Why not? gw yang tingginya 175cm, hidung mancung, kulit putih, trus pandai bermain Basket. Pada waktu itu gw sangat dekat dengan sahabat gw sebut saja namanya Kipli. Kami berteman sangat dekat sekali. Hal ini karena kami berteman dari kami masih SMP hingga SMA juga kami bersama- sama. 

Suatu hari gw bermain kerumahnya Kipli. Sesampai di rumah Kipli gw dikejutkan oleh sesosok wanita menawan yang tidak lain merupakan adik temanku Kipli. Sebut saja namanya Dini. Pada dikala itu Dini nampak sangat manis sekali. Sebab baju yang dikenakannya sangat sexy dan minim.



Kuperhatikan wajahnya yang manis, putih, tinggi bisa jadi 160cm. dapat dikatakan Dini merupakan wanita tercantik di sekolahnya. Sejenak kuperhatikan buah dadanya yang montok serta bodynya yang aduhai montok itu yang membuat nafas tidak beraturan. 

Saya sangat kaget memandang Dini. sebab tiap kali gw bermain ke rumahnya Kipli tidak sering sekali gw memandang Dini. 

Pada dikala itu Dini berusia 14 tahun. pada dikala gw masuk rumah Kipli, Dini menegurku.

”eh kakak Ipun” sejenak gw terdiam, serta berpikir dalam hati

“tumben– tumbennya Dini menegurku” gw juga membalasnya.

“ eh Dini, Kiplinya ada nga…?”

“ oh kakak, ada tuh di dalam mungkin lagi mandi. bentar ya Dini panggilin. Kakak Ipun duduk aja dahulu di teras.” gw juga langsung duduk diteras. 

Seketika Dini keluar

“Kakak Ipun bentar ya, kakakku lagi mandi tuh. Katanya gw temenin kakak Ipun dahulu.” gw juga sangat bahagia, kenapa tidak, gw dapat mengobrol dengan adik sahabat gw yang menawan. 

Gw juga mulai mencermati Dini dari ujung kakinya hingga kepalanya. Memanglah menawan benar adik temanku ini gumamku. kulitnya yang lembut serta putih, trus gw juga memandang pahanya yang putih terus menjadi membuat nafasku tidak beraturan. 

Seketika Dini tersenyum serta menegurku

“ kakak Ipun kok lihatin Dini trus..?” gw juga kaget kemudian aku jawab saja dengan nada yang kecil

“ oh itu soalnya Dini menawan sih…. trus Dini saat ini udah kelas berapa…?” Dini juga menjawabnya.

” kelas 3 SMP ka.”

“ oh kelas 3 SMP ya….!” kami berdua juga mengobrol hingga akhirnya Kipli juga keluar.

“ Oi Pi maaf yah lama soalnya air kerannya macet jadi harus mengambil air di orang sebelah ni.” dengan sedikit jengkel sih, 

Saya juga menanggapi 

”nggak apa- apa soalnya kan terdapat adik kamu tuh yang temenin gw ngobrol.

”Kami berdua juga berangkat sebab kami wajib mendatangi kegiatan ulang tahunnya teman sekelas kami. Tetapi gw sangat sedikit menyesal. Sebab kapan lagi gw dapat mengobrol sama adik temanku ini. 

Pada suatu hari kesimpulannya gw dapat mengobrol sama adik temanku serta diawali dari situlah kejadiannya. Pada saat itu gw berencana berangkat ke rumah Kipli ingin buat tugas, sebab telah kelas 3 jadi tugas yang diberikan sangatlah banyak. Jadi gw berencana buat membuat tugas di rumahnya Kipli. 

Sesampainya di rumah Kipli, gw juga mengetuk pintu rumahnya. Yang keluar nyatanya adiknya Kipli ialah Dini. Kulihat Dini yang lagi mengenakan celana pendek serta pakaian yang cuma seutas tali. kala kutanya tentang Kipli serta tujuanku ke rumahnya, 

Kiplinya tidak ada, kebetulan sekali, pada dikala itu orang tua Kipli kerap keluar kota buat urusan bisnis, sebaliknya Kipli lagi keluar sama pacarnya. Aku Pun langsung menghubungi Kipli. Serta nyatanya Kipli pulangnya sedikit kemalaman. 

Sebaliknya pada waktu itu jam masi menampilkan jam 15: 30. Kipli menyuruh adiknya buat menemani gw hingga Kipli kembali dari kencannya. Adiknya cuma setuju- setuju saja. Aku pun disuruh masuk sama Dini, sebab berhubung Dini lagi lagi menyaksikan Film Korea. gw juga menemani Dini menyaksikan Film Korea. 

Seketika dalam film tersebut terdapat adegan silih berciuman. Serentak Dini juga malu. Trus waktu gw memandang wajahnya yang merah, gw juga langsung mengajak ngobrol.

“Dini sempat ciuman nga semacam di film itu….?” kulihat mukanya tambah merah, dapat dikatakan semacam kepiting rebus. 

Dini pun cuma menggelengkan kepala. gw juga bahagia mengetahuinya. Kulihat bibirnya yang bercorak merah muda, yang kelihatan sekali masih belum disentuh oleh pria. gw juga coba memancing buat mengenali apakah Dini ingin ciuman denganku ataupun tidak, bila tidak gw hendak pasrah dengan keadaan ini.

“Dini ingin ga coba ciuman kek di film…?” Wajah Dini memerah, serta cuma mengatakan.

“Malu kak, soalnya Dini nga sempat Ciuman.” gw juga kebimbangan, gw juga berupaya mendekati Dini lambat- laun. 

Setelah itu gw membisikkan ke telinganya

”Ga harus malu kan cuman kita berdua. kakak kamu lagi pergi, sebaliknya orang tua kamu lagi keluar kota.” Setelah itu kudekatkan bibirku ke bibir Dini. kupikir Dini bakalan menjauhi bibirnya, nyatanya tidak malahan Dini membalas ciuman aku. tidak disangka bibirnya Dini halus trus lembut pula. kami berdua pun silih berciuman sepanjang 10 menit. 

Seketika nga di terencana Dini memegang anuku yang lagi lagi dalam kondisi tegak lurus ke atas. Sontak Dini kaget sebab memegang kontolku. Gimana kontolku ga mo tegap memandang Dini yang begitu seksi serta bibirnya yang lembut.

“ maaf ka Dini nga sengaja beneran kok” gw juga menanggapi dengan nada yang sopan.

” oh nggak apa- apa kok” Aku pun berpikir gimana triknya supaya Dini dapat memegang lagi serta memainkan kontolku ini. 

Gw juga memberanikan diri 

”Dini ingin coba pegang anuku ga….?” wah tidak disangka Dini tidak menolaknya… gw juga langsung membuka celanaku. kulihat Dini sedikit malu serta kaget dengan menutup separuh mukanya sebab memandang kontolku yang berdimensi 15 Centimeter serta berdiameter 4 centimeter. 

Setelah itu gw juga mengambil tangannya serta menyentuhnya ke kontolku. Wah serasa di surga. kenapa Tidak, nyatanya bukan hanya bibirnya saja yang lembut serta halus, tetapi tangannya pula. kulihat Dini sedikit keasikan memainkan kontolku. Setelah itu sembari Dini memainkan kontolku, gw mencium bibirnya kembali. Saya juga sedikit- sedikit coba memegang dadanya yang menonjol. Setelah itu gw juga coba memasukkan tanganku kedalam bajunya serta nyatanya Dini tidak mengenakan Bra. Waktu kuremas buah dadanya sudah membeku yang tandanya Dini juga menikmatinya. Tidak dihitung lagi gw langsung memainkan buah dadanya yg berdimensi dekat 34 A. 

Serta pula tidak Kurang ingat gw memainkan putingnya yang masih mekar itu.

“ Ah… Ah… Ah.. Ah…. Enak ka… Ah… Ah…” Kulihat Dini terus menjadi keenakan.. gw juga langsung membuka bajunya. kali ini gw memandang suatu yang sangat di luar benakku. ialah putingnya yang masih bercorak merah muda yang pengen sekali gw melumatnya. Akupun tidak menyia nyiakan peluang yang begitu beruntung ini.


“ Cin coba donk masukkan ke mulut Dini“

“ khawatir kha”…” khawatir mengapa..?..”

“ Nggak apa- apa, dah to dicoba dahulu…” pintaku

“ Rasanya gimana kha…?” tanyanya

“ Dah to dicoba nanti kan ketahui rasanya..”

Kemudian dengan sedikit ragu ia memusatkan ujung kontolku ke mulutnya, mula- mula bibirnya yang lembut itu melekat di ujung kontolku, setelah itu ia membuka sedikit bibirnya kemudian kepala kontolku telah masuk ke mulutnya, 

kemudian dilepas lagi serta mengatakan.

“ Kok asin ya kha“ tanyanya,

“ Iya nga apa- apa memanglah rasanya begitu. 

Berikutnya dimasukkannya lagi kontolku ke mulutnya sedikit demi sedikit, dengan pelan- pelan gw menolong mendesak supaya kontolku dapat masuk seluruh di mulutnya. Kemudian ku gerak- gerakkan sehingga kontolku maju mundur di mulutnya, serta ia pun mulai mengimbangi dengan memaju mundurkan mulutnya.


“ Cin… Enak sekali Cin…” gw merasa keenakan kontolku di emut Dini… 

Kala ujung kontolku terletak di bibirnya;

“ Cin disedot dong alonya“…. gw memohon ia buat menyedot serta nyatanya meski belum pengalaman sedotannya Enak sekali…

Pada dikala itu gw juga pengen ngerasain vaginanya.. sebab gw belum sempat memandang yang real.. umumnya gw memandang yang begituan melalui internet ataupun nggak melalui DVD or Hp sahabat. 

Gw juga coba memasukkan tanganku ke celana mininya. Serta tidak disangka nyatanya waktu gw memegang Vaginanya sudah basah. Itu tanda- tanda Dini menikmati nya sepanjang ini.. gw juga langsung membuka Celananya.. 

Sehabis gw membuka celananya, nampak jelas Cd nya yg telah basah. Tidak kusia siakan peluang ini.. gw langsung membuka Cdnya.. Yang nampak disitu merupakan Miss V yang halus serta basah. gw juga coba memasukkan jari telunjukku ke vaginanya. tidak disangka, nyatanya Dini masih perawan tulen, takkan kubiarkan keperawanannya di ambil orang lain. setelah itu gw coba memainkan jari telunjukku ke lobang vaginannya.

“ Ah…. sakit ka.. ah.. ah… sakit.. ka..” Aku Pun kian bergairah memainkan jari telunjuk. gw cuma diam sembari memesatkan sedotan mulut serta gesekkan jari tanganku di kedua wilayah sensitifnya, kemudian.

“ Ahhh. ahhh. mmmhhh.” secara seketika Dini mengejang sembari badannya terangkat besar keatas, yang tandanya Dini ingin Orgasme. gw juga dengan cepatnya menggoyangkan tanganku… 

Seketika Dini Orgasme. Itu kurasakan sebab terdapat suatu cairan yang panas.

“ Cin kamu orgasme ya…?” Dini pun menanggapi dengan wajah yang malu

” dia ka gw orgasme, makasih ya ka….!!” kulihat Dini mulai lemas. kala gw memandang Dini orgasme gw juga mau orgasme pula tetapi gw mau merasakan vaginanya..

“ Cin kamu kan udah orgasme, ka belum ni. Dini maukan bantu kakak orgasme…?” dia ka nanti Dini bantu.. 

“trus Dini musti mengapa..?” mendengar itu gw juga gembira… nafasku lebih tidak beraturan…

“Saya pengen rasain kontolku di masukin ke Miss V Dini…!!! dapat nga…?”

“khawatir ka sakit”

“ Tenang aja kakak nanti hendak pelan- pelan kok.” Aku pun langsung menyuruh Dini style balik. Pelan- pelan kumasukkan.. sedikit susah buat memasukkannya, sebab Dini masih perawan jadi vaginanya masih tertutup lobang yang kecil. 

Tetapi sebab vaginanya telah basah, gw juga coba- coba memasukkannya dengan lambat- laun hingga masuk 1/ 3 kontolku. 

Pada dikala kontolku masuk seluruhnya, Kumulai mengenjot- enjot vaginanya hingga vaginanya menghasilkan darah bercampur maninya…

“ ah.. ah.. ah.. sakit.. ah… sakit.. kha..“ sakit… cuman perkata itu yang kudengar keluar dari mulutnya. 

Mendengar suaranya yang lembut gw lebih cepat mengenjot vaginanya… setelah itu gw membaringkannya dengan kedua kakinya di dadaku.. gw juga mulai mengenjotnya dengan cepat.. 

Seketika Dini menyempitkan kakinya yang tanda- tanda Dini ingin orgasme buat yang kedua kali…

“ khaa,,, khaa.. Dini ingin pipisss… ahh… Enak kha,,, tetapi Dini ingin berkemih nhi…. udah ga tahan kha…” Mendengar kata itu gw terus menjadi bergairah serta memesatkan enjotan ku..

“ Tabah Cin… kita keluarin sama- sama…kha pula sudah ingin keluar nhi.. tabah yah..” mendengar itu Dini juga berupaya buat menahan nya… gw juga langsung mengenjotnya dengan kilat.

“ Cin kha udah ingin keluar ni.. Cin gimana..?”

“ Dini pula udah ingin keluar…”

“ crott… crottt… crottt… crottt…” kamipun orgasme bertepatan, tetapi gw menumpahkannya di atas perut Dini.. Setelah itu gw memeluk Dini sembari mencium keningnya.

“ Cin gw sayang sama kamu”

“ Saya pula sayang sama kakak. sesungguhnya gw juga menyukai kakak waktu Dini kelas 1 SMP..” kami jadian pada dikala itu. 

Sehabis itu kami mensterilkan diri kami masing - masing.. 

Tidak berapa lama kakaknya Dini tiba. Tetapi kami berdua cuma diam- diam saja semacam tidak terjalin apapun. Karena berhubung orang tua Kipli nggak ada, Kipli memohon gw buat menemaninya tidur dengan nya malam ini.. 

Tanpa banyak basa basi gw langsung menerimanya.. Kulihat wajah Dini pula bahagia. Pada malam harinya waktu Kipli tidur gw memakai peluang dalam kesempitan.. Kami berdua juga melaksanakan peristiwa yang seragam waktu sore tadi.

Mulai pada dikala itu kami kerap melaksanakan ikatan seksual di mana saja kita ketemuan.