Asiknya Bercinta Dengan Ayam Kampus

Peristiwa ini terjadi saat aku duduk di Universitas, dimana di kelasku ada salah satu cewek yang bernama Nelis memang dia terkenal sebagai cewek genit, dari wajah pun biasa biasa saja tidak ada istimewanya mungkin karena dia supel dan gampang bergaul maka dari itu banyak teman teman cowok yang dekat dengan dia dan menjadi rebutan para cowok termasuk aku.

Diantara sekian banyak cowok ada satu yang paling gatal dekat2 ma Nelis, namanya Pedro. Setiap kali aku melihat Pedro mendekati Nelis maka tangannya gk jauh2 dari meraba pantat atau toked Nelis. Pernah suatu ketika saat pelajaran Kesenian, Nelis yang duduk sendirian karena teman satu mejanya tidak datang pindah tempat duduk ke tempat Pedro yang memang duduk sendirian di barisan paling belakang sudut, bersebelahan dengan mejaku.

Mulanya aku gak terlalu pedulian, paling juga si Pedro ngucek2 payudaranya si Nelis. Tapi saat aku ngelirik, aku kaget setengah mati. 

Kontol si Pedro sudah keluar dari celananya dan sedang dikocok2 ma Nelis! Pedro menyeringai bangga melihat ke arahku. Sementara Nelis hanya tersenyum genit saja melihat aku yang terpelongo. Sambil menikmati kocokan Nelis tangan kiri Pedro asik meremas2 payudara kanan Nelis, untuk menutupi pandangan guru dari depan Pedro sengaja menaruh buku bacaan kesenian di depan Nelis dengan cara di dirikan jadi seolah2 mereka berdua sedang membaca buku itu.

Beberapa menit kemudian kulihat peju Pedro menyembur keluar, Nelis kemudian mengelap tangannya yg belepotan peju Pedro ke celana Pedro. Melihat itu aku juga jadi kepingin. Aku segera memberi kode sama Pedro untuk gantian, kami pun berganti posisi.

“Aku juga donk..” pintaku setelah duduk di sampingnya,

“Paan?” tanyanya pura2 gak tau. 

“Kocokin kontol aku” ujarku, Nelis mencibir kearahku, 

“Gak mau” tolaknya. 

Bangsatnya ni pikirku, gk tau orang dah konak juga. Sementara di meja sebelahku, si Pedro cekikikan melihatku, teman semejaku juga ngintip2 sambil tersenyum mupeng. 

Pasti minta bagian juga tuh.Karena udah gak tahan menahan birahi, sambil melihat kedepan pelan2 aku menurunkan resleting celanaku, tapi susah juga ngeluarin si kontol yang udah tegang dari tadi dalam posisi duduk gini. 

Ku longgarkan sedikit ikat pinggangku dan ku lepaskan kait kancing celanaku baru kurogoh kontolku mengeluarkannya, begitu kontolku keluar dari celana langsung keraih tangan kanan Nelis, ku arahkan ke batang kontolku.

“kocok lah cepat..” bisikku, tangan Nelis yang lembut dan halus kemudian memegang batang kontolku dan mulai mengocoknya membuat aku tertunduk keenakan.

“enak ya..?” bisik Nelis, 

“anjing, enak kali” balasku berbisik. 

Berkali2 aku mengeluarkan nafas keras saat kulit tangan Nelis yang lembut menggesek2 kepala kontolku.

Sesekali aku melirik ke arah Pedro dan temanku yg tertawa kecil melihat aku lagi dikocokin ma Nelis, teman semejaku berkali memberi kode minta giliran yang dibalas dengan Nelis leletan lidahnya. Asli mupeng dia, terlebih lagi saat aku dengan sengaja meremas2 payudara Nelis sambil melirik mengejek ke temanku itu.

Beberapa menit kemudian pejuku akhirnya muncrat keluar disertai rasa nikmat tiada tara, sebisa mungkin aku menahan untuk tidak mengerang. Kututupi wajahku dengan kedua tanganku menahankan rasa nikmat di kontolku.

Nelis mengangkat tangannya menunjukkan jari2 tangannya yang belepotan pejuku, wajahnya menunjukkan ekspresi jijik. Kemudian seperti tadi dia mengusapkan tangannya ke celanaku.

Karena merasa masih ada bau2 pejunya, Nelis permisi ke wc. Gk lama teman sebangkuku ikut permisi keluar. Aku kembali pindah ke mejaku sementara Pedro duduk di bangku sebelahku.

Tapi ko lama kali ya..?? “jangan2 mereka main di wc” terka Pedro. Aku manggut2 mengiyakan. Ampe pergantian jam pelajaran baru mereka kembali, ku lihat teman aku itu tersenyum bahagia. 

Sementara Nelis kembali ke bangkunya, bukan di tempat Pedro lagi. Langsung ku cecar teman ku dengan pertanyaan2, ngapain aja kalian? Temanku cerita begitu di kamar mandi, dia langsung memeluk Nelis. Sambil berciuman temanku meremas2 payudara Nelis lalu dia meminta Nelis untuk menghisap kontolnya, Nelis ok-ok aja menghisap kontol temanku itu, lagi pula biasanya kamar mandi pas jam pelajaran masih berlangsung memang tergolong sepi kuadrat.

Eh pas lagi asik2an begitu tiba2 masuk cowok dari kelas sebelah, sudah bisa ditebak cowok itu pun minta bagian. Terpaksa Nelis ngelayani dua kontol sekaligus. 

Sepikan bukan berarti gak ada yang datang, beberapa menit kemudian datang dua orang cowok, anak kelas 2. melihat Nelis yang lagi jongkok sambil ngisap kontol kami, mereka pun dengan sabar ngantri minta disepong juga.

Setelah semua ngecrot baru Nelis dan teman aku itu kembali ke kelas. Aku jadi geleng2 mendengar cerita teman aku itu, jontor deh tuh bibir nyepong 4 batang sekaligus…Lain waktu ada lagi cerita saat aku, Pedro dan Nelis tergabung dalam satu tugas kelompok yg diberikan oleh guru bahasa inggris kami. 

Selain kami bertiga ada empat orang lagi, dua perempuan dua laki2. Jadi totalnya kami bertujuh. Kami memutuskan mengerjakan tugas kelompok tersebut pada hari minggu di rumah Nelis.Jadi begitulah pada hari minggu yang dijanjikan kami berkumpul di rumah Nelis, kami mengerjakan tugas itu di ruang tamunya. Mulanya sih biasa2 aja, selain karena ada cewek lain juga karena orang tua Nelis masih berada di rumah.

Suasana mulai berubah saat orang tua Nelis keluar untuk menghadiri suatu pesta pernikahan, tangan Pedro mulai gatal meraba2 tubuh Nelis membuat Nelis sibuk menepis tangan jahil Pedro. Jadinya malah gk mengerjakan tugas kelompok lagi tapi mule cerita2 jorok yang membangkitkan gairah.

“Udah pernah liat kontol gk?” tanya Pedro ma Susi salah satu teman cewek dalam kelompok kami. Nih anak emang gak ada otaknya. Susi yang mendengar pertanyaan Pedro jadi merah padam mukanya, mulutnya langsung melancarkan cacian sama Pedro membuat kami tertawa.

“gitu aja marah, Sus, Nelis aja tenang2 aja klo liat kontol, ya kan Si” Nico ikut2 nimbrung sambil ngelirik genit sama Nelis, Nelis hanya mencibir menanggapi godaan Nico.

“ngomong2 kontol kelen, macam yg besar aja kontol kelen” Desy kali ini yang angkat bicara, nih anak mang rada berani dibandingkan Susi.

“eh, mo liat ko kontol aku…?” tanya Pedro semangat sambil berdiri memamerkan celananya yang menggembung di bagian selangkangan. Tingkahnya membuat para cewek2 itu terpekik sambil cekikikan, Nelis yang tepat berada di samping Pedro tiba2 meninju selangkangan Pedro membuat dia terpekik kesakitan yang disambut gelak tawa kami semua.

Gk sadar udah hampir tiga jam juga kami di rumah Nelis, akhirnya kami memutuskan melanjutkan lagi pengerjaan tugas kelompok itu Senin besok. 

Desy dan Susi pulang dengan diantar Nico dan Boy sementara aku dan Pedro tetap tinggal.Aku sudah menebak apa yang ada dalam pikiran Pedro, begitu mereka berempat meninggalkan rumah Nelis, Pedro langsung melancarkan serangannya.Entah siapa yang bernafsu duluan keduanya sudah bergumul saling peluk dan cium mengabaikan aku yang tercengang melihat aktivitas mereka berdua. Dengan ganas tangan Pedro meremas2 payudara Nelis sementara tangan Nelis meraba2 selangkangan Pedro.Gak mau ketinggalan aku langsung duduk disamping kiri Nelis dan ikut2an meremas2 payudara kirinya. Nelis melepaskan ciumannya dari Pedro gantian menciumi bibirku yang kubalas dengan penuh nafsu. 

Aku menggeliat nikmat saat jari Nelis meremas selangkanganku sementara disamping kanan Nelis Pedro memelorotkan celananya sekaligus celana dalamnya hingga kontolnya yang tegang terlihat menjulang. Pedro segera meraih tangan Nelis dan mengarahkannya ke kontolnya, Nelis melepaskan ciumannya dariku dan melihat ke arah kontol Pedro kemudian mulai mengocoknya membuat tubuh Pedro jadi kejang2. Aku ikut2an melepasi celanaku hingga kontolku dengan leluasa tegak dengan gagah.Aku berdiri disamping Nelis sambil meraih kepala Nelis dan menariknya ke arah kontolku, mengerti kemauanku Nelis langsung membuka mulutnya lebar2 membiarkan batang kontolku masuk ke dalam mulutnya, begitu kontolku masuk langsung dia menghisapnya membuat aku mendesah keenakan.

“kontol! Kau pula yang duluan di sepong!” maki Pedro, 

“salah sendiri lah” jawabku penuh kemenangan. 

Kugerakkan pinggulku seolah2 sedang mengentoti mulut Nelis sambil mendesah2 keras memanas2i Pedro sementara Nelis makin aktif menghisap2 kontolku.

Panas melihat aku yang disepong Nelis, tangan Pedro kelayapan menaikkan rok terusan Nelis ke atas hingga pahanya yang mulus terbuka sampai terlihat pangkal paha Nelis yang terbalut celana dalam warna pink.

Pedro menggesek2kan telunjuknya ke selangkangan Nelis membuat Nelis mengeluarkan suara2 mengeram sambil terus menghisap kontolku. Celana dalamnya terlihat basah oleh rembesan cairan vaginanya.“Si buka sempak kau, si Toni mau liat pepek kau” kata Pedro sambil tangannya berusaha melorotkan celana dalam Nelis, Nelis agak menaikkan pantatnya agar celana dalamnya dengan mudah dapat dipeloroti Pedro ke bawah.Mataku tak lepas memandang pepek Nelis yang ditumbuhi bulu2 halus, begitu pepek Nelis terbuka jari2 Pedro langsung bermain di celah pepek Nelis membuat Nelis mendengus2 merasakan kenikmatan.

Tubuhnya menggeliat merasakan gesekan jari Pedro di celah pepeknya. Tanpa sadar aku makin dalam menyodokkan kontolku di dalam mulut Nelis, berkali2 Nelis mengeluarkan suara tersedak dan berusaha melepaskan kontolku dari dalam mulutnya tapi karena aku telah dikuasai nafsu birahi malah makin kasar menggoyang2kan pinggulku mengentoti mulut Nelis sambil tanganku memegang kepala Nelis menghindari dia melepaskan kontolku.Nelis udah gak lagi menghisap kontolku hanya membiarkan saja kontolku memenuhi rongga mulutnya bergerak leluasa.

“ayo Ton terus” ujar Pedro sambil memberi semangat sambil tangannya juga dengan cepat menggesek2 pepek Nelis membuat Nelis makin keras mengerang2.

“aku mo keluaaarrrr…” jeritku, dengan susah payah Nelis menjauhkan kepalanya dari kontolku, tepat saat dia berhasil mengeluarkan kontolku dari dalam mulutnya, maniku muncrat keluar dengan perasaan nikmat tiada tara.Nelis memekik kecil saat maniku menyembur ke wajahnya, aku dengan sengaja mengarahkan ujung kontolku ke wajahnya hingga maniku muncrat di wajah Nelis. Maniku yang kental dan berwarna putih itu menempel di sekitar wajah Nelis.

“Toni jahat, maninya ditembakkan ke muka Nelis” rungut Nelis manja, dengan perasaan lelah aku duduk disamping Nelis melihat dengan takjub maniku meleleh di sekitar wajah Nelis sebagian menetes ke baju kaosnya.

“memang ini, gak usah kasih lagi Si” Pedro ngompor2in, pasti udah mupeng dia.

“dah buka aja Si bajunya, udah kenak mani si Toni gitu” ujar Pedro, 

“alah pengen aja bilang” cibir Nelis tapi dia mau juga membuka bajunya.

Kini udah benar2 bugil , kontolku yang semula layu mulai bangkit kembali melihat tubuh telanjang Nelis,

 “kelen juga la buka baju masak aku aja” ujar Nelis, tanpa diminta dua kali Pedro segera menanggalkan pakaiannya diikuti oleh aku.Kini kami bertiga udah bugi, aku dan Pedro segera mencaplok masing2 payudara Nelis yang cukup besar itu membuat Nelis tertawa geli menerima rangsangan dari kami. Ini pertama kalinya aku menghisap pentil perempuan.

Pedro kemudian merebahkan tubuh Nelis di sofa dengan kepalanya berbantalkan pahaku hingga wajahnya tepat di depan kontolku yang mulai tegak lagi. Aku terbengong2 melihat Pedro mengambil posisi di tengah2 pangkal paha Nelis, kontolnya yang tegang tepat berada di celah pepek Nelis.

“ko mo ngentoti dia??” tanyaku terheran2, 

“memang kenapa?” tanya Pedro, sementara Nelis memandangku dengan ekspresi heran, 

“nanti dia gk perawan lagi” ujarku lugu. 

Mereka berdua tertawa geli mendengar ucapanku.

“Toni tenang aja, nantik abis Pedro, Toni boleh ngentoti Nelis” ujar Nelis sambil menggesek2kan pipinya di batang kontolku. 

Sementara Pedro kembali melanjutkan maksudnya mengentoti Nelis.Terdengar pekik Nelis saat batang kontol Pedro menerobos masuk kedalam pepeknya, entah karena udah dari tadi nahan nafsunya, Pedro dengan cepat menjurus kasar menyodok2kan batang kontolnya di dalam pepek Nelis membuat Nelis makin memekik2 menahankan serangan2 Pedro.“enak kali pepek kauuu siii….”ceracau Pedro meningkahi pekikan Nelis, sementara aku hanya bisa diam aja menonton mereka berdua ngentot dengan liarnya. Kontolku sekarang udah benar2 ngaceng lagi.

Tubuh Nelis terguncang2 seiring hunjaman kontol Pedro di dalam pepeknya, teteknya yang bulat ikut bergoyang2 membuatku jadi gemas meremas2nya.“Ahhh…..uunnnngghhhh…. pelaaaaaannnn… pelaaaaannnn diiiiiiiiii….”pekik Nelis, tapi Pedro nggak merubah tempo genjotannya malah makin cepat menggoyang2kan tubuhnya. Tubuh mereka berdua mulai dibanjiri oleh keringat.

“ungh…ungh…”dengus Pedro, yang dibalas dengan pekikkan terputus2 Nelis. 

Entah berapa lama tiba2 Pedro mencabut kontolnya dari dalam pepek Nelis dan mengocok2kan batang kontolnya di depan perut Nelis. Gk berapa lama kontolnya memuntahkan mani yang cukup banyak. Maninya muncrat diperut bahkan sampai ke payudara Nelis.

“aduh enak kali..” desis Pedro, sementara Nelis memejamkan matanya dengan dadanya yang turun naik seolah2 baru saja berlari jauh. Tubuhnya yang mungil terlihat mengkilat oleh keringatnya.

Begitu Pedro bangkit dari tubuh Nelis, aku segera menggantikan posisinya. Dengan tidak sabar menusukkan batang kontolku ke celah pepek Nelis tanpa memperdulikan mani Pedro di tubuh Nelis.

Tapi berkali2 kutusukkan ko gk masuk2 ya??? Ini memang pertama kalinya aku mengentot dengan perempuan. Sadar ketidak tahuanku, sambil memegang batang kontolku dia mengarahkan arah tusukanku, “dibawah sini” bisiknya masih dengan nafas yang tersengal2.

Lobang pepknya mengalirkan cairan lendir yang membuat permukaan pepeknya terasa licin. Aku terpejam nikmat merasakan pertama kali kontolku masuk ke lobang pepek perempuan, aku berusaha mengocokkan batang kontolku di pepeknya tapi berkali2 kontolku keluar lagi dari pepek Nelis. Melihat itu Pedro jadi tertawa2, 

“jangan panjang2 ko nareknya bodoh” ujar Pedro.

“baru pertama ya Ton?” Nelis ikut2an bersuara membuat jadi panas. 

Setelah agak lama akhirnya terbiasa juga aku menyodok2kan kontolku di dalam pepek Nelis. Beda dengan Pedro dengan ku Nelis hanya mengeluarkan suara mendesah2 kecil aja.Walau tadi baru mengeluarkan tapi karena ini sensasi pertama ku mengentoti cewek, gk lama kurasakan maniku akan muncrat. Aku makin mempercepat goyanganku, berkali2 kontolku keluar dari pepek Nelis tapi dengan cepat ku masukkan lagi dan ku kocok lagi.



“Ton klo mo nembak jangan di dalam” ujar Pedro mengingatkan, tubuh Nelis sendiri terlihat makin kaku. 

Akhirnya dengan perasaan nikmat tiada tara kontolku untuk kedua kalinya mengeluarkan spermanya. Kalo ini di dalam pepek Nelis, tubuh ku mengejang2 kaku mendapatkan orgasme kedua ku. Nelis langsung terpekik kaget menyadari aku menembak di dalam vaginanya.

“wei kontol, jangan ko tembak didalamnya!” maki Pedro, tapi aku yang lagi dilanda kenikmatan gk peduli sama sekali. Aku makin menekankn dalam batang kontolku di dalam pepek Nelis sementara tubuh Nelis yang terhimpit tubuhku ikut mengejang. 

Kepalanya menggeleng2 kiri dan kanan, kurasakan daging otot pepek Nelis mencengkram erat batang kontolku.Ku rasa pepek Nelis makin penuh dan sempit, oleh maniku, lendirnya juga karena kontraksi otot pepeknya.

Lima menit kemudian kami uda berpakaian kembali, sementara Nelis ke kamar mandi. Baru kemudian kami berpamitan pulang. Selama sebulan aku cemas2 Nelis akan hamil, apalagi tiap hari Pedro menakut2iku kalo Nelis hamil dan mintak pertanggung jawabanku. Tapi ternyata apa yg ku khawatirkan tidak benar2 terjadi.