Istriku Yang Makin Binal Part II

Part I . .

Dalam 2 pekan, saya merajuk supaya istriku ingin melayaniku, tetapi betul - betul tidak ku bisa, sebaliknya“ kopi hambar” terus saya minum sepulang kerja. Suatu hari saya kaget dikala saya membuka pintu rumah yang tidak terkunci dikala saya tiba dekat nyaris jam 12 malam.

“ Yaaa sana mbaaahh…….” kudengar istriku mendesis- desis dari kamar depan. Akupun melongok ke dalam kamar yang terbuka sedikit, kulihat istriku cuma mengenakan kain panjang tidur telungkup di ranjang pengantinku menghadap pintu tengah dipijit Pak Tom, penjaga malam tua di perumahanku. Saya pernah berpikir, siapa Pak Tom, penjaga malam tua itu, yang konon merupakan sisa bromocorah yang bukan saja menjarah harta tuan rumah yang dirampoknya, namun senantiasa memohon layanan nyonya rumah, yang konon istri tuan rumah senantiasa bersedia melayani nafsu Seks Pak Tom. 

Saya tercekat memandang istriku malam itu berhias seakan hendak mendatangi acara, meski badan istriku cuma terbalut kain panjang. Saya memandang Pak Tom, dimana istriku tidak mengenali, yang dengan cepat mencabut serta mengacungkan kerisnya dari sarungnya sedangkan itu, selongsong keris berupa batang kemaluan lelaki berusia memiliki bibir di ujungnya di pegang tangan kirinya.

Seperti pukulan bertubi - tubi ke kepalaku kurasakan serta tubuhku yang penat juga tersungkur di lantai di depan pintu kamar. Akupun berupaya duduk serta saya bisa memandang dalam kamar dimana Pak Tom memohon istriku tertelentang letaknya berputar sehingga kepala istriku terletak di tempat bantal dan Pak Tom meletakkan kerisnya di meja rias istriku. Aku tidak habis pikir, gimana seakan istriku tidak mengenali keberadaanku yang jelas - jelas cuma terduduk pas di depan pintu kamar. Saya terkesiap dikala selongsong keris berupa batang kemaluan lelaki berusia memiliki bibir di ujungnya terletak diantara kedua kaki istriku. Pak Tom setelah itu memijat kedua lipatan paha atas istriku yang membuat istriku secara refleks mengkangkangkan kedua kakinya serta kutahu istriku tidak menggunakan celana dalam dimana nampak bulu kemaluan rimbun istriku terpampang jelas. 

Selongsong keris berupa batang kemaluan lelaki berusia memiliki bibir di ujungnya melesat mendekati selangkangan istriku yang berbulu kemaluan rimbun “ Mbaaah mulaaaiii yaaaa….” istriku berbisik. Kulihat ujung berbibir selongsong keris itu menghembuskan asap putih ke selangkangan istriku

“ aduuugghh… Mbbaaaaaaaaaccchhhh………….“ istriku mendesis- desis serta kulihat selongsong keris berupa batang kemaluan lelaki berusia memiliki bibir di ujungnya hendak mematuk serta

“ Oooooooooggghhhhhzzz…..“ istriku mendesis- desis bertepatan suara “ clup” dimana ujung berbibir selongsong keris itu mengulum serta menyedot- nyedot kelentit istriku,

“ ittttiiiilllkuuuuu mbaaaaaagggghhhh……“ tidak kunyana perkata“ kotor” yang umumnya diucapkan pelacur sudah meluncur dari mulut istriku, yang sepanjang ini dihormati oleh orang- orang yang memahami istriku, buat seseorang lelaki penjaga malam tua itu. 

Istriku yang mengkangkangkan kedua kakinya lebar- lebar itupun menggoyang pantat bahenol nya menikmati ujung berbibir selongsong keris itu yang begitu ganas mengulum serta menyedot- nyedot kelentit istriku…Istrku mendengus- dengus jari- jari tangan istriku meremas- remas sprei ranjang, badan istriku menggelinjang tidak karuan serta pantat bahenol istriku terangkat- angkat bergetar hebat….. sebab Pak Tom melepas tekanan di lipatan paha atas istriku serta tangan perkasa keriput itu mulai mengerayangi badan istriku yang menggelinjang serta cuma terbalut kain panjang itu.

Istriku telah terangsang hebat, serta istriku betul- betul tidak mengindahkan saya duduk di depan pintu kamar pengantinku serta memandang pas selangkangan istriku ber bulu kemaluan rimbun dimana ujung berbibir selongsong keris itu terus menjadi ganas mengulum serta menyedot- nyedot kelentit istriku…

“ mbaaaaaagggghhhh……” istriku mendesis- desis dikala kulihat jelas tangan keriput berjari besar- besar Pak Tom mulai mengerayangi kedua buah dada montok istriku yang terbalut kain panjang serta nampak olehku kedua puting susu gelap sebesar kelingking istriku sudah mencuat dari balik kain panjang nya.

“ Enak Jeng Yati..” kata Pak Tom mendengus- dengus dengan kedua mata nanarnya memandang wajah istriku dimana kedua mata istriku terbelalak serta terbalik- balik serta napas terengah- engah…

“ Enaaaaaaghhh…. mbaaaaaagggghhhh…” istriku menyahut “ mbaaaaaagggghhhh….” istriku mendesis- desis dikala kulihat jari- jari tangan lelaki yang besar- besar itu mengelus- elus kedua puting susu gelap sebesar kelingking yang mencuat kencang dari balik kain panjang nya…. Pak Tom menoleh padaku, serta seakan tersihir saya merangkak mendekati ranjang pengantinku dimana malam itu, Pak Tom, penjaga malam tua itu, tengah meremas- remas kedua buah dada montok istriku, Pak Tom pula menekan, memelintir sembari menarik narik puting susu gelap sebesar kelingking istriku yang terus melenguh panjang. Pak Tom setelah itu duduk di atas perut istriku yang mencengkeram kokoh kedua pergelangan tangan keriput berjari besar- besar Pak Tom. Istriku menarik sarung Pak Tom serta terkuallah batang kemaluan yang sudah mengencang kaku serta Pak Tom juga menyingkapkan kain panjang istriku sampai kedua buah dada montok istriku dimana kedua puting susu gelap sebesar kelingking istriku yang mencuat kencang terkual. Pak Tom setelah itu menyusupkan batang kemaluan nya diantara kedua buah dada montok istriku serta istriku memencet ke tengah kedua buah dada montok nya serta Pak Tom menggerakkan pantat kerempeng bergelambir nya maju mundur sehingga batang kemaluannya mengesek- gesek kedua buah dada montok istriku…“ Susumu enaaak Jeng Yati…” Pak Tom mendesis- desis mengesek- gesekkan batang kemaluannya diantara jepitan kedua buah dada montok istriku…Rupanya Pak Tom telah tidak tabah lagi, menarik batang kemaluannya dari buah dada montok istriku serta Pak Tom menyingkapkan kain panjang istriku sehingga terpampanglah selangkangan istriku dimana ujung berbibir selongsong keris itu masih terus mengulum serta menyedot- nyedot kelentit istriku…Tangan keriput berjari besar- besar itupun memegang batang kemaluannya serta kulihat kepala jamur Pak Tom ditunjukan ke bibir Miss V istriku yang merekah.

Sekali lagi Pak Tom menoleh padaku serta akupun terus menjadi mendekati ranjang pengantinku memandang pantat kerempeng bergelambir Pak Tom yang pas terletak di tengah kedua kaki istriku yang terkangkang lebar….“ Beeeezzzaaar mbaaaaaagggghhhh….” kudengar desahan berat istriku dikala kepala jamur batang kemaluan. Pak Tom menjejali liang Miss V istriku sehingga kulihat bibir Miss V istriku menggelembung oleh desakan kepala jamur Pak Tom…Istriku terus menjadi mengkangkangkan kedua kakinya lebar- lebar dikala batang kemaluan. Pak Tom terus menjadi dalam menjejali liang Miss V istriku. Kepala istriku terangkat- angkat memandang selangkangan nya dimana ujung berbibir selongsong keris itu terus mengulum serta menyedot- nyedot kelentit sebaliknya batang kemaluan Pak Tom menjejali liang Miss V istriku

“ Aduuugghh… mbaaaaaagggghhhh…..“ istriku melenguh panjang.

“ mengapa Jeng Yati….?” tanya lelaki tua yang tengah menyodok- nyodokan batang kemaluannya ke dalam liang Miss V istriku serta kulihat bibir Miss V istriku terus menjadi membesar

“ Kooontoooolmuuuu enaaaagghhhhkkkk…… mbaaaaaagggghhhh….” istriku mengerang tidak karuan tidak terkontrol.

“ Enak mana kontolku dengan memiliki suami Jeng Yati…? tanya penjaga malam tua itu,“ kontoooolmuuuu enaaaagghhhhkkkk…… zzzekaliiiii…. beruraaaat…. akuuuunggaaakk tahaann……ngngngngngngngngngng….” istriku mengejan panjang dikala batang kemaluan

Pak Tom masih setengah masuk di liang Miss V istriku serta terus menjejali liang Miss V istriku yang kegatalan….“ Aduuugghh… mbaaaaaagggghhhh.. kontoooolmuuu……akkuuuu.. ngngngngngnf…” istriku mengejan panjang kembali dikala segala batang kemaluan Pak Tom menghujam dalam- dalam di liang Miss V istriku. Pak Tom diam dikala istriku meliuk liuk semacam cacing kepanasan serta pantat bahenol istriku tersentak- sentak menggapai orgasme kedua nya malam itu….

“ mbaaaaaagggghhhh…” istriku mendesis- desis kembali serta kulihat lidah panjang agresif Pak Tom tengah menjilati kedua puting susu gelap sebesar kelingking istriku yang mencuat kencang

“ Ooooggghhhhhhggggg…….. aiiiiir zuuuuzuuuukuuuuu…..” istriku menggeram serta kulihat air susu istriku memancar deras dari kedua puting susu gelap sebesar kelingking istriku.

“ kkkoooogghhhhkkkk beginiiiii mbaaaaaagggghhhh….” istriku bertanya dalam suara desisnya….

“ Heh heh….. tiap lelaki yang menjilati puting susu Jeng Yati tentu merasakan air susu Jeng Yati…kecuali suamimu…heh heh heh.

” Pak Tom terkekeh- kekeh….“ suamimu telah sangat banyak minum kopi ramuanku yang Jeng Yati suguhkan heh heh… suamimu tidak berkutik memandang Jeng Yati dientot lelaki lain heh heh…. esok dicoba yaaa…heh… heh…. 

Sebaliknya Jeng Yati akan menjadi wanita binal, gatal, liar serta bandel heh heh…” kata penjaga malam tua itu, terus terkekeh- kekeh “ Koooqq Pak Tom tegaaaaaaa…” istriku panik

“ Saya sudah tua, Jeng Yati…. waktuku habis… Rupannya Jeng Yati sesuai…. Jeng Yati tambah menawan serta digandrungi lelaki…semua lelaki….” Pak Tom mulai menarik batang kemaluannya serta menghujam dalam- dalam ke liang Miss V istriku yang terus memeluk badan tua bangka itu. Pantat kerempeng bergelambir itu naik turun mengeluarmasukkan batang kemaluan di dalam liang Miss V istriku serta kulihat lendir Miss V istriku membasahi batang kemaluan Pak Tom. Pak Tom terus menjadi kilat menggenjot keluar masuk dengan cepatnya batang kemaluan di dalam liang Miss V istriku serta seketika mencabut nya melompat di atas badan istriku yang berguncang- guncang serta menjejali mulut istriku dengan menghujam dalam- dalam batang kemaluannya serta menyemburkan air maninya di dalam mulut istriku serta istriku tidak bisa menolak sehingga istriku meneguk air sperma Pak Tom tanpa tersisa…. Pak Tom setelah itu mencabut batang kemaluan dari mulut istriku serta membiarkan istriku yang tertelentang dengan kedua kakinya yang terkangkang lebar sehabis kecapaian melayani nafsu syahwat penjaga malam tua itu, dengan tenangnya Pak Tom merengkuhku… menarikku keluar kamar pengantinku. Setelah itu menutup pintu kamar

“ Jeng Yati tidak puas sama kamu, mas . Jeng Yati senantiasa memintaku buat disetubuhi tiap mas berangkat heh heh. ia memintaku supaya mas suka memandang Jeng Yati disetubuhi lelaki lain. serta mas telah merasa bahagia, kan? heh heh…” kata Pak Tom terkekeh- kekeh serta membuka pintu rumahku berangkat dalam kegelapan malam. 

Saya cuma berdiam, serta malam itu, saya juga tidak bisa membendung nafsuku, sayang istriku bagaikan suatu boneka Seks yang tidak bergerak dikala batang kemaluan ku menghujam dalam- dalam liang Miss V yang telah basah. 

Beberapa hari setelah kejadian tersebut lingkungan sekitar dikejutkan dengan Pak Tom yang sudah tergeletak tak bernyawa di pos jaganya.

Sejak itu, aku melihat istriku semakin bersolek, dan seminggu kemudian sudah terpasang selambu di depan kamar pengantinku….Awalnya aku tak mengerti, dan malam sekitar pukul 7, aku menerima telepon istriku yang kupikir aneh, karena dia terus berkata tanpa mengindahkan jawbanku.

“Mas masih di luar kota, yaaa? Aku pulang diantar Pak Kotim dan tamu Pak Kotim. Tuan Markus ….tut tut …” telepon pun terputus. Aku hanya termenung di ranjang dan kulihat bayangan Pak Tom sedang terkekeh-kekeh di pintu dan menghilang. Kurang dari 5 menit, kudengar mobil berhenti di depan rumah dan kudengar suara istriku mempersilahkan masuk. Kudengar pintu terbuka dan sreek sreeek ,selambu depan ditutup….Aku beranjak turun, dan sekali lagi bayangan Pak Tom muncul dan seperti karung tak berisi, tubuh tersungkur di depan pintu kamar dimana selambu nya tertutup dan aku bisa melihat ruang tamu dari bawah cela selambu.

“Tuan Markus minum apa?” kudengar tanya istriku kepada tamunya lelaki berkulit hitam yang duduk di kursi panjang.

“Aiiir … susumu aja Jeng Yati …” kudengar lelaki tua berumur 70 tahunan menjawab.

Lelaki tua berumur 70 tahunan semakin menarik tangan kiri istriku yang semakin merunduk dan kulihat kedua payudara montok istriku yang ber puting susu hitam sebesar kelingking bergerak menggelantung bebas dan mulut ompong lelaki tua berkulit hitam berumur 70 tahunan langsung mengempot payudara montok kiri istriku, menghisap-hisap payudara montok kiri istriku sementara itu, jari-jari tangan kiri lelaki yang besar-besar itu juga meremas-remas payudara montok kanan istriku. Belum sempat istriku meronta …. dari belakang lelaki tua berumur 60 tahunan lainnya yang kukenal sebagai bos istriku, Pak Kotim menyusupkan tangan kekar nya di rok klok hitam ketat di pinggul istriku dan mengerayangi paha padat dan selangkangan istriku yang langsung menungging nungging.

“Kook langsuuuung Tuaaaan Maaarkuuuussszzzzz ….. … Oooooooooggghhhhhzzz ….. Paaaaak Kooootiiiim …….. “ istriku mendesis-desis. Pak Kotim menarik pinggul istriku sehingga istriku yang merunduk dengan pantat bahenol menungging nungging sejajar dengan kursi panjang ruang tamu dimana Tuan Markus dengan lahapnya menyedot-nyedot payudara montok kiri istriku sambil meremas-remas payudara montok kanan istriku sementara itu, Pak Kotim dari belakang sudah berhasil menyingkapkan rok klok hitam ketat di pinggul sehingga pantat bahenol istriku yang menungging nungging itupun tersingkap jelas dan jari-jari tangan lelaki yang besar-besar itu telah mengerayangi selangkangan istriku.

“Zzzzzuuuudaaaaghhh Tuaaaan Maaarkuuuussszzzzz ….. Paaaaak Kooootiiiim. suamikuuuu adaaaaaa ….”

“Suamimu ada Jeng Yati ? Bohong kamu….” katanya dan tangan kekar kiri Pak Kotim menarik rambut pendek istriku sehingga istriku menegadah dengan wajah meringis kesakitan dan tubuh istriku tertekuk kebelakang dan dada istriku pun membusung dan tak ayal lagi kedua payudara montok istriku pun semakin mudah untuk diremas-remas oleh kedua tangan kekar keriput Tuan Markus, lelaki tua berkulit hitam berumur 70 tahunan itu sambil dengan lahapnya mulut ompong nya terus menyedot-nyedot kedua payudara montok istriku bergantian sehingga wajah keriputnya basah oleh air susu istriku yang memancar deras.

“Kalau memang ada ….. artinya suamimu pengecut ….. kita bikin Jeng Yati sakit nikmat Tuan Markus …” kata Pak Kotim terkekeh-kekeh dan tangan kekar kanan Pak Kotim mengangkat kaki kanan istriku ke sandaran kursi panjang sehingga selangkangan istriku pun terkangkang lebar dan dalam posisi tubuh yang tertekuk dan kaki kanan istriku yang terangkat dan terkangkang lebar dan kedua payudara montok istriku yang dikempot habis habisan oleh Tuan Markus, maka istriku tak dapat berkutik selain menerima perlakuan kedua lelaki tua itu. Tuan Markus meremas-remas dan menyedot-nyedot kedua payudara montok istriku tatpi juga jari telunjuk dan ibu jari yang besar dan kasar tampak olehku sedang memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku yang mencuat kencang menandakan bukannya istriku merasa tersiksa melainkan malah terangsang hebat……dimana jari-jari tangan istriku malah mencengkeram kuat pundak Tuan Markus.

“Eeeeeeghhhhhhhzzzz ……… Paaaaak Kooootiiiim …….. “ istriku melenguh panjang saat jari telunjuk dan jari tengah yang besar kasar kanan Pak Kotim menerobos liang vagina istriku sementara itu, jari telunjuk dan ibu jari yang besar kasar sebelah kiri Pak Kotim tengah memencet, memelintir sambil menarik narik kelentit istrikuTubuh istriku menggelinjang tak karuan, nafas istriku terengah-engah, kedua mata istriku terbalik ke belakang sehingga bagian putihnya saja yang kelihatanJari telunjuk dan jari tengah yang besar kasar Pak Kotim pun tengah mengocok liang vagina istriku dan kemudian istriku mengerang.

“aduuugghh … aduuugghh … ampuuuun Paaaaak Kooootiiiim …….. “akupun melihat bagaimana jari telunjuk dan ibu jari yang besar kasar bagian kiri Pak Kotim dengan kasar sekali memencet, memelintir sambil menarik narik kelentit istriku sementara itu, jari telunjuk dan jari tengah yang besar kasar yang berada di liang vagina istriku tampak olehku tengah mengorek-ngorek dan bahkan jari telunjuk dan ibu jari yang besar kasar itu menggaruk dan bahkan jari telunjuk dan jari tengah yang besar kasar itupun tertekuk sambil ditarik keluar dari liang vagina istriku ….. dan kudenga istriku mengerang, merengek seperti orang menangis pantat bahenol istriku bergetar hebat ….“Clok clok clok” kudengar suara jari telunjuk, jari tengah dan jari manis Pak Kotim mengocok liang vagina istriku kemudian tertekuk sambil ditarik keluar dar liang vagina istriku istriku hanya mengerang, mendesah-desah, mendesis-desis, nafas istriku mendengus-dengus kemudian merengek seperti orang menangis kedua mata istriku terbelalak dan terbalik-balik dan mulutnya ternganga lebar dan

“Ampppuuuuuuuun Paaaaak Kooootiiiim …….. Tuaaaan Maaarkuuuussszzzzz ….. akuuuuuu … Eeeeeeeeegggggghhhhhhhzzzzzzz …….. Oooooggghhhhhzzz ….. ampuuuunnnnzzz. …. akuuuu …keluuuaaaaar ngngngngngngngzzzzzzz …….. “ dan pantat bahenol istriku berguncang-guncang maju mundur dan akhir pantat bahenol tersentak-sentak tak karuan tubuhnya terhuyang ke depan dan tersungkur dipelukan lelaki tua berkulit hitam berumur 70 tahunan, Tuan Markus. 

saat istriku mencapai orgasme yang begitu hebat dan melelahkan istriku ……..Tuan Markus mendudukkan istriku di kursi panjang sambil memeluk dan meremas-remas kedua payudara montok istriku yang basah oleh air susu dan ludah Tuan Markus . Pak Kotim keluar ruang tamu

“Enak Jeng Yati ?” bisiknya 

“He egh…” istriku menjawab dengan mendesah

“Ini masih awal Jeng Yati …” katanya sambil mengelus-elus selangkangan istriku yang langsung menggelinjang.

“Aku capai Tuan Markus ..” dan kudengar Pak Kotim masuk ke ruang tamu kembali.

“Kok cuman dua Tuan Markus ” kata Pak Kotim.

Kedua mata istriku terbelalak saat melihat sebuah dildo bergerigi pink pada ujungnya berambut jabrik halus. Begitu Pak Kotim menekan tombol remote control maka dildo bergerigi pink pada ujungnya berambut jabrik halus itupun bergetar, meliuk liuk, kemudian gerakan menyodok-nyodok dan rambut jabriknya bergetar hebat kemudian seolah gerakan rambut jabriknya melemah menegang. 

“Jangaaan Pak Kotim …” istriku memohon.

“Kenapa? Bayangin kalau dildo ini di dalam torokmu, Jeng Yati ? kata Pak Kotim terkekeh-kekeh.

“Sungguuh Pak Kotim …Tuan Markus ….jangan ….” istriku terus memohon Plak! Pak Kotim menempeleng istriku.

“Diam kamu !!! Pengen BF Jeng Yati kuedarkan ke umum !!! bentak Pak Kotim.

Aku berpikir keras ” BF ? Blue Film apa?

“Masak Jeng Yati digilir empat satpam kekar kuat. sama ini gak kuat?”

“Aku diperdaya Pak Kotim ..”sergah istriku.

“Masak digilir empat satpam kekar sampai empat kali itu diperdaya???!! Haah!!bentak Pak Kotim.

“Jeng Yati melakukan di ruang kerjaku…ya, kan? Pato mengaku kalau dia pertama melihat Jeng Yati meregangkan kedua kaki Jeng Yati masih pakai celana dalam dan begitu Jeng Yati tahu Parto mengintip, Jeng Yati pura-pura ke kamar kecil dan menyingkapkan rok Jeng Yati sambil meregangkan kedua kaki Jeng Yati dimana Jeng Yati tak memakai celana dalam lagi,kan? Siapa yang diperdaya Jeng Yati atau Parto…Hah!!“ Mana suamimu. biar dia tahu istrinya gatal sama pemuda kekar atletis dan mau digauli Pak Tom, lelaki tua dan dukun yang menyamar penjaga malam tua itu, biar suamimu takluk!!!! Ya, kan?? Jeng Yati mau digauli Pak Tom aku rekam semuanya. Heh heh….” Pak Kotim terkekeh-kekeh.

“Tapi kontol kami berdua tak mau masuk torokmu, Jeng Yati sayang… Cukup dildo ini….”

“Jangaaan Paaaaak Kooootiiiim …….. “ istriku terus memohonPak Kotim pun duduk di sebelah kiri istriku dan Tuan Markus langsung mengangkat dan menarik kaki kanan istriku sehingga pantat bahenol istriku langsung ke pinggiran dudukan kursi panjang ruang tamu itu dan meletakkan di pangkuan kaki kiri Tuan Markus sehingga kaki istriku terkangkang lebar. 

Pak Kotim pun dengan sigap melakukan dengan kaki kiri istriku di pangkuan kaki kanan Pak Kotim. Istriku terduduk merunduk dengan kedua kakinya yang terkangkang lebar, Tuan Markus menyingkapkan rok klok hitam ketat di pinggul istriku sehingga selangkangan istriku yang ber bulu kemaluan lebat terpampang sudah….Otakku masih berpikir, mengapa Pak Tom dengan mudahnya menyetubuhi istriku tanpa takut, yang rupanya bukan sekedar mantan bromocorah yang selalu menggauli nyonya rumah yang dirampoknya, tapi lebih dari itu, Pak Tom juga seorang dukun… dimana salah satu yang digauli oleh Pak Tom. Ingatanku kembali kepada dr. Thomas dokter muda berawakan hitam kekar dan dr.Tan tua, dokter botak beruban tua, yang terkekeh-kekeh setelah memeriksa istriku dimana saat aku melihat mereka menggilir istriku dimana istriku malam itu tak mengenakan BH dan celana dalam dibalik rok klok hitam ketat di pinggul dan bloues nya, kenapa aluran kencing istriku meradang dan demam tinggi, dimana istriku rupanya telah digilir empat satpam kekar dan muda seperti dikatakan oleh Pak Kotim, boss istriku tadi.

“Eeeeeeeeegggggghhhhhhhzzzzzzz …….. ” kudengar istriku mendesis-desis dan merintih dan mataku melihat nanar ke selangkangan istriku yang terbuka jelas ber bulu kemaluan lebat itu, dimana Pak Kotim tengah menjejali liang vagina istriku yang basah oleh lendir vagina dengan dildo bergerigi pink pada ujungnya berambut jabrik halus ..

“aaaampuuuuuun …… Paaaaak Kooootiiiim …….. “istriku mengerang saat dengan kasar Pak Kotim menyodok-nyodokan dildo bergerigi pink pada ujungnya berambut jabrik halus ke liang vagina istriku“aduuugghh … aduuugghh … aaaampuuuuuun …… Paaaaak Kooootiiiim …“ istriku mengerang saat Pak Kotim mengeluarmasukkan dildo bergerigi pink pada ujungnya berambut jabrik halus itu di dalam liang vagina istriku.

“Enak mana dildo ini atau kontol satpam atau kontol Pak Tom, Jeng Yati ?” tanya Pak Kotim.

“Zzzuuuudaaaccgghh …..Paaaaak Kooootiiiim …….. aaaampuuuuuun …… “ istriku terus merintih.

“Locgh gak mau jawab?” sergah Pak Kotim.

“aduuugghh … aaaampuuuuuun …… Zzzuuuudaaaccgghh. “ istriku merintih kembali saat Pak Kotim menghujam dalam-dalam dildo bergerigi pink pada ujungnya berambut jabrik halus itu di liang vagina istriku yang langsung membuat kedua mata istriku terbelalak dan terbalik-balik.

“Klik klik”kudengar suara terkunci dan kulihat dildo bergerigi pink pada ujungnya berambut jabrik halus itu telah menghujam dalam-dalam di liang vagina istriku dan Pak Kotim menali dildo itu dengan tali yang terbelit di kedua lipatan paha padat istriku dengan kunci sehingga tak mungkin dildo bergerigi pink pada ujungnya berambut jabrik halus itu terlepas dar liang vagina istriku.

Kulihat hanya pangkal dildo bergerigi pink pada ujungnya berambut jabrik halus itu menonjol keluar dari liang vagina istriku dan Pak Kotim menekan tombol remote control dan suatu pemandangan yang sangat aneh, kedua mata istriku terbelalak dan terbalik-balik, tubuh Seks istriku bergetar hebat kemudian menggelinjang, meliuk liuk seperti cacing kepanasan, menggeliat, mengejang ngejang, menggelepar, kedua tangan istriku menggapai-ngapai sekelilingnya, kemudian istriku menggeram dan merengek seperti orang menangis.“ngngngngngngngzzzzzzz …….. “ istriku merengek seperti orang menangis dan mengejan panjang, pantat bahenol istriku tersentak-sentak.

“Paaaaak Kooootiiiim. ngngngngngngngzzzzzzz. ” istriku mengejan panjang kembali, dildo bergerigi pink pada ujungnya berambut jabrik halus tengah bereaksi di dalam liang vagina istriku dan pasti bergetar, meliuk liuk, kemudian gerakan menyodok-nyodok dan rambut jabriknya bergetar hebat kemudian seolah gerakan rambut jabriknya melemah menegang di dalam liang vagina istriku, kedua lelaki tua itu meremas-remas kedua payudara montok istriku sambil menciumi wajah istriku yang terus meliuk liuk seperti cacing kepanasan. 

“Tuaaaan Maaarkuuuussszzzzz ….. Paaaaak Kooootiiiim …….. akuuu … keluaaaaar teruuussss …paaaaaaaghhhhzzzz ……” istriku mendesis-desis dan menggeram kedua jari-jari tangan istriku mencengkeram kuat lengan kedua lelaki tua itu, pantat bahenol istriku tak pernah berhenti tersentak-sentak, istriku bermandikan keringat.

“Zzzuuuudaaaccgghh ….. Paaaaak Kooootiiiim .. aku keluaaar lebiiih tujuuuuh kaliiii.  akuuu leemaaazzzz Paaaaak Kooootiiiim .. aaaampuuuuuun“ istriku memohon menghiba. 

Rupanya Pak Kotim merasa kasihan dengan istriku dan menekan tombol remote control menghentikan gerakan bergetar, meliuk liuk, kemudian gerakan menyodok-nyodok dan rambut jabriknya bergetar hebat kemudian seolah gerakan rambut jabriknya melemah menegang di liang vagina istriku …..Pak Kotim menyingkapkan rok klok hitam ketat di pinggul istriku dan melepas kunci dan tali yang mengikat dildo bergerigi pink pada ujungnya berambut jabrik halus itu. 

Kulihat lendir vagina istriku seperti istriku mengompol karena banyaknya saat Pak Kotim mencabut dildo bergerigi pink pada ujungnya berambut jabrik halus itu dari liang vagina istriku yang ternganga lebar. Begitu Pak Kotim menyimpan dildo bergerigi pink pada ujungnya berambut jabrik halus itu tiba-tiba kudengar pintu rumahku diketuk keras keras dari luar. 

Tuan Markus hanya sempat menutup blouse istriku sehingga kedua payudara montok istriku tak terkual keluar, Sedangkan rok klok hitam ketat di pinggul sempat menutupi selangkangan istriku dimana kedua kaki istriku masih terkangkang lebar.

“Yaaaa.” kudengar suara istriku yang bermandikan keringat menjawab lemah.

Pintu terbuka.

“Ada apa ini…?” kudengar suara yang kukenal, suara Suwerto, pemuda kekar kepala gundul berkulit hitam yang dikenal brengsek, karena sering mengganggu ibu-ibu di kampung sebelah….

“Nggak ada apa-apa mas Suwerto …” kata istriku lemah menatap pemuda kekar berkepala gundul berkulit hitam.

“Pulang kamu tua bangka!! bentaknya kepada kedua lelaki tua itu.

“Yaa .. yaaa.. kami mengantar Jeng Yati saja kok mas…” kata Pak Kotim tergagap-gagap.

“Mas Suwerto yang sopan beliau bos ku…” kata istriku.

“Pergi!!” kulihat kedua mata Suwerto melotot…Kedua lelaki tua itu pun bergegas pergi.

Part III